selamat beraktivas blogger, setelah sekian lama blog ini tidak ada postingan, saya ingin membagi sedikit ilmu kepada para blogger sekalian. ilmu ini saya kutip dari FAM atau biasa lebih dikenal dengan nama Forum Aktif Menulis. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi sahabat semua :)
Jangan Asal Semangat
Oleh Aliya Nurlela*)
Mengapa kita harus semangat?
Semangat itu adalah sikap dari orang-orang yang optimis, yaitu
orang yang selalu beranggapan baik. Optimis dalam Kamus Bahasa Indonesia
artinya orang yang selalu berpengharapan (berpandangan) baik dalam menghadapi
berbagai hal. Sedangkan optimisme adalah paham (keyakinan) atas segala sesuatu
dari segi yang baik dan menyenangkan (sikap selalu mempunyai harapan di segala
hal).
Optimisme itu lebih dari sekadar berpikir positif. Karena
optimisme adalah kebiasaan berpikir positif. Artinya, sebuah akhlak (tingkah
laku) yang muncul karena senantiasa memandang segala sesuatu dari segi
positifnya. Semangat itu sudah pasti mewarnai orang-orang yang optimis. Bagi
orang yang optimis, adanya semangat dalam bertindak adalah keharusan. Sebab,
melalui semangat yang dimiliki itulah ia akan terus berusaha meraih apa yang
diimpikannya.
Jika semangat itu tak ada, maka itu adalah sikap dari
orang-orang yang pesimis. Orang pesimis selalu memandang sesuatu dari sisi
negatifnya. Kebalikan dari orang yang optimis. Orang optimis melihat adanya
peluang dalam kesulitan, lain halnya orang pesimis ia akan selalu melihat
kesulitan di balik peluang. Kalaupun ada hal positif yang terjadi, maka ia akan
menganggap itu bersifat sementara. Karena sesuatu dipandang sulit dan negatif
itulah, akhirnya menimbulkan rasa malas untuk bertindak.
Pesimis dan malas memang itu ‘sahabatnya’. Bagaimana mau
semangat, kalau di hadapannya yang terlihat adalah kesulitan-kesulitan? Sekali
berusaha, lalu gagal maka rasa pesimisnya akan semakin memuncak. Rasa malas
untuk mencoba lagi pun tak akan ada. Pada kondisi titik ‘kronis’ seperti ini,
maka sebesar apapun motivasi yang berasal dari luar tidak akan mempan. Orang lain
sifatnya hanya membantu, tidak bisa mengubah. Yang harus mengubah dan
menyembuhkan adalah diri sendiri. Jadilah ‘dokter’ untuk diri sendiri dalam
mengobati penyakit malas tersebut!
Itulah sebabnya, semangat hanya dimiliki oleh orang-orang
yang optimis. Sebagai seorang muslim, bersikap optimis itu menjadi wajib.
Karena optimis adalah bagian dari bersikap husnudzan
pada takdir Allah. Seluruh isi Kalamullah
tidak pernah mengajarkan untuk bersikap pesimis, justru menuntun untuk selalu
bersikap husnudzan dan
bersungguh-sungguh dalam beramal. Kita tidak akan diberi cobaan di luar
kemampuan kita, oleh karena itu harus optimis bisa menyelesaikan masalah apapun
yang kita hadapi. Bukankah, janji-Nya “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan.” (Al-Insyirah: 6)
Namun demikian, jangan asal semangat. Sebab, semangat itu
bisa berlaku pada perbuatan apa saja. Seorang pencuri yang optimis usahanya
berhasil, pasti disertai semangat. Pada saat orang lain terlelap tidur, ia
semangat bangun. Pada saat orang lain lengah, ia semangat menangkap peluang. Ia
tahu jika bersungguh-sungguh maka akan berhasil. Tak peduli dengan resiko yang
akan ditanggungnya, karena yang terbayang di hadapannya adalah keberhasilan.
Mendapatkan hasil jarahan dan lolos dari kejaran. Itulah yang mendorong ia
semangat.
Jika si pencuri itu berpikir akan ‘babak belur’ sebelum ia
melakukan operasi, maka tidak mungkin bergerak selincah itu, mengorbankan
waktu, dana, bahkan nyawa sekalipun. Ia optimis akan berhasil.
Mengapa kita tidak boleh asal semangat? Semangat perlu
disertai ilmu. Pada urusan apa sepantasnya menerapkan sikap semangat itu.
Itulah sebabnya, mencari ilmu itu wajib hukumnya. Semangat tanpa ilmu, akan
menjerumuskan seseorang. Bisa jadi ia akan menerapkan sikap semangatnya itu
pada hal-hal keburukan, yang merugikan diri sendiri juga orang lain.
Sahabat FAM, mari kita bersama-sama terus belajar. Mengisi
waktu di dunia dengan belajar ilmu-ilmu yang bermanfaat agar tidak salah kaprah
menerapkan semangat dalam setiap tindakan kita. Salam semangat!
*) Penulis adalah
Sekjen FAM Indonesia
sumber http://famindonesia.blogspot.com/2012/10/jangan-asal-semangat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar