Tampilkan postingan dengan label puisi goenawan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisi goenawan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 27 Februari 2013

Di Mercu Suar

Unknown | Rabu, Februari 27, 2013 | | Be the first to comment!
Berdirilah di sudut, katamu.
Raba tembok tua itu.
Di dekat pigura yang tergores pisau,
tertulis “1927”.

Siapa tahu kita akan tenang dengan ruang yang dihuni waktu:
pintu kayu besi yang dibalur lumut,
engsel yang digerus asin laut,
gambar dua mendiang presiden pada dinding….

Mungkin mercu ini akan melindungi kita
dari hal-hal yang berarti,
dengan tamasya yang minimal.
Seorang penjaga pernah menuliskan
satu kalimat di langit-langitnya,
“Cahayaku memberikan segalanya ke samudera.”

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Search

Blogroll

goresan pena. Diberdayakan oleh Blogger.

About