Dilema
aku berdiri di persimpangan jalan
di persimpangan cerita yang
akan terukir
dalam buku harian yang ku kenang kemudian,
semua
jalan mengarah satu tujuan pasti
tapi, aku yang menjadi ragu
karena
begitu banyak jalan yang semuanya mulus
tanpa kubangan dan
kerikil lepas,
mungkin itu hanya beberapa kilo meter
dan
selanjutnya akan terlihat mana yang benar-benar bagus
tapi aku
tak bisa melihat jalan mana yang sebenarnya bagus
walau hanya
beberapa meter dari kelopak mata ini.
aku pun tak boleh
hanya pasrah
dan membiarkan kaki ini melangkah
tanpa ada
pemandu yang mengarahkannya
aku harus memilih
dan
melangkahkan kaki kanan ini ke tujuan ku
bukan tujuan tukang
parkir,
tukang bakso,
atau pun orang yang di jalan
ini
tujuan ku dan ini pilihanku
"Bismillahirahmannirahim"
Sajak Orang Pinggiran
mereka mulai memakai topeng dan bercengkarama di pinggir
jalan
menghirup debu jalan yang sesak oleh asap kendaraan
dengan muka mengkilap mereka tetap berlarian dan berlarian
tertawa lepas bak tak ada perkara yang membelit mereka
... gitar, dan galon jadi teman mereka dikala terik dan dingin
mereka tak kenal lelah, hanya lapar yang mereka rasa
karena sejak diusir kemaren mereka belum bertemu piring
tanah mulai subur, tapi hujan tak kunjung tiba
mereka mulai lelah dan malas dalam menjalani hidup
tapi mereka selalu saja ditegur dewi kemuliaan
asa semakin lama, semakin hila bersamaan dengan melemahnya nilai rupiah
mereka tidak mengerti tentang kurs dan ekonomi
tapi mereka jelas paham hidup semakin mahal dan mereka semakin menderita
semilir angin berhembus
menyejukan raga hingga sanubariku
aku bagaikan diantra keheningan
yang damai dan asri
tak ada masalah,tak ada hambatan
hanya aku dan alam,
semua seakan ditelan bumi
segala sesuatu yang penat
dan semua berubah menjadi kota baru,
kota baru yang pernah ada,
menghirup debu jalan yang sesak oleh asap kendaraan
dengan muka mengkilap mereka tetap berlarian dan berlarian
tertawa lepas bak tak ada perkara yang membelit mereka
... gitar, dan galon jadi teman mereka dikala terik dan dingin
mereka tak kenal lelah, hanya lapar yang mereka rasa
karena sejak diusir kemaren mereka belum bertemu piring
tanah mulai subur, tapi hujan tak kunjung tiba
mereka mulai lelah dan malas dalam menjalani hidup
tapi mereka selalu saja ditegur dewi kemuliaan
asa semakin lama, semakin hila bersamaan dengan melemahnya nilai rupiah
mereka tidak mengerti tentang kurs dan ekonomi
tapi mereka jelas paham hidup semakin mahal dan mereka semakin menderita
Kota ku
semilir angin berhembus
menyejukan raga hingga sanubariku
aku bagaikan diantra keheningan
yang damai dan asri
tak ada masalah,tak ada hambatan
hanya aku dan alam,
semua seakan ditelan bumi
segala sesuatu yang penat
dan semua berubah menjadi kota baru,
kota baru yang pernah ada,
Tanpa Judul
senyuman indah,
yang terukir di wajah mu
melukiskan akan keindahan serta
kedamain hatimu
selalu terniang di benaku
kala ku ingat dirimu,
kepolosan dan kepintaranmu
menjadikannya ciri bagimu
serta tawa canda mu yang bgitu renyah
ku dengar,,,
yang terukir di wajah mu
melukiskan akan keindahan serta
kedamain hatimu
selalu terniang di benaku
kala ku ingat dirimu,
kepolosan dan kepintaranmu
menjadikannya ciri bagimu
serta tawa canda mu yang bgitu renyah
ku dengar,,,
Kau
aku brda pada titik kebimbangan
dimana keputus asaan tlah brubah mnjdi keengganan
aku hanyalah serpihan dari masa kini mu
yang tersirat pada masa laluku
sulit bagiku untuk memahami tentang apa?
apa yang terjadi?
apa yang ada dalam pikiran ku?
serta apa yang menyebabkan ini terjadi?
ku coba membuat kegelisahan ini hilang
dengan terus mngetahui drimu
yang terpisah oleh jrak
aku ada untuk mu?
tapi engkau bukan untuk ku?
kini apa yang kau cari?
mencari atau menunggu?
dimana keputus asaan tlah brubah mnjdi keengganan
aku hanyalah serpihan dari masa kini mu
yang tersirat pada masa laluku
sulit bagiku untuk memahami tentang apa?
apa yang terjadi?
apa yang ada dalam pikiran ku?
serta apa yang menyebabkan ini terjadi?
ku coba membuat kegelisahan ini hilang
dengan terus mngetahui drimu
yang terpisah oleh jrak
aku ada untuk mu?
tapi engkau bukan untuk ku?
kini apa yang kau cari?
mencari atau menunggu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar