“ayo
mbah kita meraga sukma[1]”,
ajak Antasena kepada Resi Bisma Dewabrata, sambil mendekati Bisma yang sedang
duduk bersila.
“emang
aku bisa ngger?”, Tanya Bisma penuh
wibawa.
“bisa mbah”.
Antasena
mulai duduk bersila disamping Bisma yang sedari tadi telah dalam bersila.
Dipegangnya tangan Bisma, Dan.
Resi Bisma Dewabrata adalah tokoh pewayangan yang begitu sakti, ia
adalah anak dari seorang bangsa dewa bernama Dewi Jahnawi dan ayah seorang Raja
bernama Prabu Sentanu. Kepriabadiannya yang begitu rendah hati, serta tegas
menjadikannya sangat disegani di dunia pewayangan khususnya di negeri
tercintanya yakni negeri hastinapura.
Sedang Antasena merupakan cucu dari Bisma, bukan cucu sedarah.
Karena Bisma memilih untuk tidak menikah sepanjang hayatnya dan tidak pula
mengambil tahta sebagai raja dari negeri hastinapura.
baca selengkapnya
[1] Meraga
sukma adalah terlepas roh dari raga, Meraga sukma adalah terlepasnya roh dengan
raga, orang yang sedang melakukan ajian meraga sukma dapat bepergian jauh tanpa
terlihat. Konon sukma orang yang sedang meraga sukma sangat halus hingga lebih
halus dibandingkan makhluk halus seperti bangsa jin maupun syetan. Alhasil
mereka tak terlihat meski dilihat oleh orang yang mampu melihat makhluk halus.
Bagi orang yang telah mencapai kesempurnaan pengamalan ajian ini, maka ia dapat
bepergian menembus dimensi waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar