Minggu, 13 Oktober 2013

Malam Minggu Kelabu

Unknown | Minggu, Oktober 13, 2013 |
Tak terasa kalender telah kembali pada akhir pekan. Setelah menghabiskan waktu seminggu untuk kuliah dan berbagai macam kegiatan lain. Sekarang saatnya untuk menikmati malam yang penuh keindahan. Semoga. Sebagai seorang jomblo sejati, wajib hukumnya untuk meninggalkan kamar kos (baca : penjara sunyi) ketika malam minggu tiba. Jelas, ini dilakukan agar paradigma masyarakat tidak semakin aneh. Semakin mendiskripsikan akan kejombloan dan hal-hal berbau sindiran lainnya. Huh... Oke saatnya kita nikmati malam minggu ini.

Malam minggu ini ku putuskan untuk mencoba mencari kesibukkan di Toko Buku. Yang sebenarnya dilakukan adalah bukan mencari buku terbaru atau buku apalah itu. Jujur untuk saat ini persediaan kas belanja sudah sangat memprihatinkan walau masih tengah bulan hehehe. Jadi untuk membeli buku baru saya tidak punya alasan yang tepat. So, berpura-pura mencari buku lah yang akan ku lakukan. Yup, sembari mencari jodoh. hahaha

Tujuan pertama ku adalah bazaar buku. Bertempat pada teras atau halaman dari toko buku tersebut. Disana terlihat banyak sekali orang, mereka sepertinya begitu sibuk dengan urusan mereka sendiri. Tidak ada yang saling bertegur sapa satu sama lain. Diam membisu tak berucap sepatah kata pun. Ku kira malam itu tengah ada kampanye diam, tapi dugaan itu berangsur-angsur terbantah seketika ada suara yang menggema dari speaker yang terpasang pada sudut-sudut ruang. Ternyata masih ada orang yang bersuara, tapi suaranya itu adalah suara bayaran. Segala ucapannya adalah promo, diskon, dan hal-hal lain berbau provokatif agar pengunjung mau membeli buku-buku itu.

Huh.. sepertinya disini aku tak menemukan siapa yang kucari, eh maksudnya apa yang ku cari :D.Kuputuskan untuk menyudahi "berpura-pura" mencari sesuatu di stan bazaar itu. Ku langkahkan kaki ini menuju Toko Bukunya, bertempat di lantai 3 dari bangunan itu.

Sesampai disana aku langsung berjumpa oleh ribuan buku yang begitu memikat hati. Sayang, kantong sang jomblo lagi dalam kondisi inflasi. Dana untuk belanja harian pun sedikit terseok-seok. Waduh,,, memprihatinkan memang tapi beginilah jika mendalami dua peran sekaligus. Sebagai jomblo dan sebagai mahasiswa.

Tapi kemurungan ku akibat dana inflasi itu sedikit teredakan. Aku berjumpa seorang wanita pada rak buku dimana aku sedang menikmati membaca buku sambil berdiri. Wanita itu cukup dekat dari ku, mungkin hanya setengah meter. Tingginya hanya sebahu ku, dan dia cukup terlihat cerdas. Begitu indah jika terus-terusan memandangnya.

Sayang, waktu hanya mengizinkan ku untuk berdekatan dengannya kurang dari lima menit, Ia lalu berlalu entah kemana. Aku pun tak terlalu peduli lagi. Kembali ku langkahkan kaki ini pada rak-rak lain yang dapat ku nikmati bukunya secara gratis. Mata ini tiba-tiba menghentikan langkah ku pada sebuah rak buku berjudul "novel". Lama aku bercengkrama dengan bukun itu, seorang wanita pun tampak sedang asyik menikmati buku-buku itu. Eh, ternyata bukan hanya satu, melainkan ada dua, tiga, bahkan lebih dari itu.

Beberapa menit pun berselang. Sau per satu dari wanita itu ternyata ada pasangannya. Sial! ternyata disini banyak orang pacaran. Sejak kapan Toko Buku menjadi arena pacaran?. Huh! Padahal setahu ku, cafe dan pusat keramaian bahkan kesepianlah yang menjadi tempat istimewa oleh mereka yang memiliki pasangan. Apa mungkin mereka pun sedang berpura-pura mencari buku karena sedang mengalami masalah inflasi juga?

***

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Search

Blogroll

goresan pena. Diberdayakan oleh Blogger.

About