Kamis, 28 Juni 2012

Mahasiswa Malaysia di Medan Lecehkan Indonesia

Unknown | Kamis, Juni 28, 2012 |
MEDAN- Mahasiswa asal Malaysia yang kuliah di Fakultas Kedokteran Univ Sumatera Utara dan rekannya memukul dan memaki warga Indonesia.

Pasalnya, tak terima tertabrak, rekan-rekan Asnawi (22), warga Jalan Setia Budi, yang merupakan mahasiswa asal Malaysia yang kuliah di Sumut ini memukul Dion (20), warga Jalan Jamin Ginting belakang Pasar Sore, Padang Bulan, Rabu (27/6) dini hari 02.00 WIB, di Simpang Jalan Dr Mansyur.


Berdasarkan data yang dihimpun Sumut Pos (Grup JPNN), Rabu dini hari di lokasi kejadian di Simpang Jalan Dr Mansyur, Medan, saat itu Dion bersama dengan rekan wanitanya yang sedang berboncengan melintas di Simpang Jalan Dr Mansyur, Medan.


Disaat yang bersamaan, muncul dari arah belakang Asnawi dan tiga rekannya yang berboncengan dengan menaiki dua sepeda motor. Tanpa sengaja Dion menabrak Asnawi dari belakang saat Asnawi hendak belok menuju ke arah Jalan Dr Mansyur.



Akibatnya, terjadi tabrakan dan keduanya sama-sama terjatuh di Simpang Jalan Dr Mansyur. Melihat Asnawi terjatuh, rekannya yang dua lagi yang berada di sepeda motor lainnya langsung turun dari sepeda motornya.


Tanpa diperintah, keduanya langsung memukuli Dion di lokasi. Warga yang melintas saat itu memisahkan pertikaian tersebut. Namun, salah satu rekan Asnawi, pria berbadan tegap warna kulit hitam bersama dengan rekan wanitanya juga memaki Dion.
"Bagaimana Indonesia tak miskin, warganya pun bodoh-bodoh," kata kedua rekan Asnawi.

Mendengar itu, warga yang berada di lokasi mendengar itu langsung emosi dan mengejar mereka. Mereka juga sempat melarikan diri ke RS Siti Hajar, tak jauh dari Simpang Jalan KW Hasyim, Medan, dan bersembunyi di dalam rumah sakit itu.


Warga juga mengejar mereka juga sampai ke rumah sakit itu. Karena merasa terjepit, keempatnya tetap memilih bertahan di rumah sakit itu. Setelah ditelepon oleh petugas Satpam RS Siti Hajjar, petugas Mapolsekta Medan Baru yang dipimpin Perwira Pengawas Polsekta Medan Baru, Ipda S Tarigan bersama dengan enam personel langsung turun ke lokasi.


Setelah tiba, keempatnya langsung diboyong petugas Mapolsekta Medan Baru dengan menggunakan mobil petugas. Pengakuan Asnawi, saat di RS Siti Hajar, dirinya saat itu hendak belok kea rah kanan menuju Jalan Dr Mansyur. Sambungnya, tiba-tiba sepeda motor yang dikemudikannya ditabrak oleh Dion dari arah belakang dan kedunya pun terjatuh. "Saya terjatuh dan saya pun luka saat ditabrak dia dari arah belakang tadi bang," ucapnya.


Disinggung mengenai adanya kata makian yang berbunyi "Bagaimana Indonesia tak miskin, warganya pun bodoh-bodoh", Asnawi tak mengetahuinya karena dia pun terjatuh. "Saya tak dengar dan saya tak ada bilang begitu," jelasnya.


Saat disinggung mengenai bahwa rekannya yang mengatakan hal tersebut, Asnawi tetap membantah. "Saya tak ada dengar dan tak ada bilang begitu. Tak tahu siapa yang bilang itu," jelasnya.


Sementara itu, salah satu rekan Dion yang tak ada mengalami luka saat berada di RS Siti Hajar mengaku, memang Dion yang menabrak tapi itu tak sengaja. "Lagi pula sepeda motor mereka belok tak ada lampu tangannya dan mereka beloknya tiba-tiba. Dion tak sengaja menabrakanya," ujar rekan Dion yang tak mau menyebutkan namanya.


Jhon (37), salah satu saksi mata yang juga warga sekitar membantah pengakuan dari Asnawi. Jhon mengaku, keempat mahasiswa memukuli Dion yang sudah terkapar. "Saya awalnya cuma melintas. Tapi gak tau ceritanya, karena saya lihat ada orang dipukuli dan kondisinya sudah terlentang saya pun berhenti. Saya lihat ada bagian tubuhnya membengkak. Saya pikir tangannya patah. Waktu saya bilang jangan dipukuli lagi. Mereka malah bilang jangan ikut campur. Tak lama kemudian, kawan mahasiswa Malaysia ini berdatangan. Warga pun langsung berkumpul," katanya.


Jhon menambahkan, warga berkumpul awalnya hanya melihat kecelakaan lalu lintas dan menolong keempat mahasiswa Malaysia itu. Namun, belakangan warga menjadi emosi, karena salah satu dari 4 mahasiswa malaysia itu sempat mengeluarkan kalimat yang mencela Indonesia.
"Indonesia itu, sudah miskin jangan betingkah kalian. Gitu katanya lagi bang dan warga pun tersinggung yang semula mau menolongnya jadi tak mau menolong mereka dan mengejar mereka," ungkapnya.

Karena emosi, warga pun mengikuti keempat mahasiswa yang dilarikan ke Rumah Sakit Siti Hajar, yang tak jauh dari lokasi kejadian pun mengejar mereka. Hingga pukul 02.00 WIB, keempatnya masih tetap berada didalam RS Siti Hajjar menunggu polisi datang.


Keempat mahasiswa asing Malaysia itu saat itu diamankan ke Mapolsekta Medan Baru. Hingga pukul 03.00 WIB, belum terlihat satupun perwakilan konsulat Malaysia di Medan yang mendampingi. Sementara Dion yang mengalami luka serius tengah dirawat di Rumah Sakit Materna, karena membutuhkan penanganan intensif.


Kapolsekta Medan Baru, Kompol Budi H SIK mengaku, kasus tersebut dilimpahkan ke Mapolresta Medan. "Kasus Laka Lantas dan kasus penganiayaan serta pemukulan sudah diserahkan ke Polresta Medan karena kasusnya menyangkut WN Malaysia," akunya.


Hal senada juga diucapkan Kanit Reskrim Polsekta Medan Baru, AKP Andik SIK saat ditemui di Polsekta Medan Baru. "Tadi saya dihubungi perwakilan Kedubes Malaysia dan kasus ini sudah dilimpahkan ke Polresta Medan," pungkasnya.


Sementara itu, Wakasat Reskrim Polresta Medan, AKP Hendra ET SIK SH saat ditemui mengaku, tak mengetahui kasus ini. "Saya tak tahu karena saya belum dengar laporannya. Tanya saja ke Polsekta Medan Baru," ujarnya sambil berlalu pergi masuk ke dalam ruangannya.(jon)


sumber http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=15169587 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Search

Blogroll

goresan pena. Diberdayakan oleh Blogger.

About