Rabu, 07 Maret 2012

anak semata wayang

Unknown | Rabu, Maret 07, 2012 |

Beberapa tahun setelah peristiwa tersebut Sammun memutuskan untuk menunaikan perintah tuhannya. Yakni menikah, ia merasa ia telah pantas untuk menikah dan menjalin rumah layaknya makhluk tuhannya yang lain. Terlebih ia telah menemukan jodohnya.
Beberapa bulan setelah menikah, ia menjadi begitu dekat dengan sang pencipta melebihi ketika ia masih malajang. Hingga tak telak, istrinya menjdi tidak betah dengan sikap yang ditunjukan Sammun kepada dirinya. Ia menjadi kesal dan marah terhadap Sammun. Namun, Sammun tak menghiraukannya. 

Hingga suatu waktu, Sammun  mendapatkan kabar gembira dari istrinya. Yakni istrinya kini telah berbadan dua dan telah mengandung benihnya selama tiga bulan. Kini Sammun sedikit melunakan sikapnya. Dan waktunya kini lebih sering ia habiskan berdua dengan istrinya tercinta, bukan kepada tuhannya yang dulu selalu diutamakan. Istrinya pun menjadi senang dengan perubahan sikap dari Sammun sang suami.
Hingga tiba hari kelahiran dari anak pertama Sammun. Ia terlihat begitu senang, wajahnya berbinar-binar dan terlebih anaknya adalah perempuan. Yang mana ia telah menginginkan memiliki anak perempuan sejak lama. Dan kini ia merasa doanya telah dikabulkan oleh sang kuasa.
Setiap hari ia hanya bermain dengan anak tercintanya. Hingga waktu ibadahnya menjadi berkurang bahkan sesekali ia melewatkannya. Dulu ketika ia belum menikah, Sammun adalah ahli ibadah yang mana hampir semua sholat wajib dan sunnah ia jalankan tak putus juga selalu bibirnya bergoyang seraya berucap asma Allah yang tiada henti-hentinya. Namun, kini semua berubah ia bukan lagi ahli akhirat melainkan ahli dunia. Akibat anak semata wayangnya yang baru lahir kedua ini.
Hingga pada suatu malam Sammun bermimpi hari telah kiamat, dilihatnya bendera berarak-arak mulai dari bendera para Nabi Allah, para Wali Allah, dan bendera para hamba pecinta Tuhan termasuk dirinya sendiri. Kemudian Malaikat mendorongnya keluar dari barisan itu ia kaget dan bertanya. “kenapa?”,ia bertanya dengan penuh kebingungan. Kemudian Malaikat pun menjawab pertanyaannya. “sebab dulu kamu termasuk pecinta tuhan kelas wahid (satu), tapi setelah kamu kawin dan memiliki anak perempuan yang lucu, cinta mu pada Tuhan beralih pada faham keduaniaan, sehingga ku coret namamu dari barisan ini”, jawab malaikat dengan tegas. Kemudian ia menangis meraung-raung sambil mengangkat tangan seraya memohon ampun dan dan berdoa. “Ya Allah, kalaulah anakku menjadi penghalang cinta ku padaMu, maka ambilah dia dari pangkuanku, agar aku tetap kuat menggenggap kecintaan ku pada mu”.
Tidak lama kemudian ia tersadar dari mimpi yang begitu nyata dirasakannya. Dan tatkala ia melihat anaknya yang berada disampingnya itu ternyata sudah tak bernyawa lagi. Kemudian, air mata pun tak luput jatuh dari matanya. Sambil ia terus mengucap asma Allah berulang-ulang tanpa henti. Istrinya yang terbangun akibat tangisan dari Sammun pun ikut tak percaya melihat anak kesayangannya yang baru beberapa waktu lalu dilahirkannya telah meninggal dan sudah tidak lagi bersama mereka selama-lamanya.
Keesokan harinya, para pelayat mulai berdatangan di rumahnya Sammun. Suasana haru pun tak terelakan lagi. Gema surat-surat al-qur’an pun terdengar hingga jauh. Namun, Sammun masih saja tidak percaya bahwa anak perempuannya telah benar-benar meninggalkannya. Matanya terlihat begitu merah serita pelipisnya menjadi bengkak akibat menangis dari malam.
Setelah jenazah selesai dimandikan dan disholatkan. Sammun pun menggendongnya menuju liang lahat anak tercintanya. Ia pun menjadi sadar bahwa sesibuk-sibuknya kita mengurusi urusan dunia tidaklah membuat kita menjadi lupa kepada pemilik kita.
Setelah kejadian itu ia menjadi seseorang yang begitu menghambakan dirinya terhadap Tuhannya. Ia tidak mau lagi terjerumus oleh hal-hal keduniaan untuk yang kedua kalinya. Ia merasa bahwa kematian dari anaknya itu sudah merupakan tamparan keras dari sang kuasa terhadap dirinya. Dan kini ia menjadi seorang umat yang sebenar-benarnya bertakwa.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Search

Blogroll

goresan pena. Diberdayakan oleh Blogger.

About