Kamis, 14 Februari 2013

Cara menulis cerpen #1

Unknown | Kamis, Februari 14, 2013 | |
“Gimana sih cara menulis cerpen?”, tanya teman aku. Sejenak aku bingung bagaimana menjawab pertanyaan yang sebenarnya cukup mudah. Tiba-tiba muncul di kepala aku sebuah istilah otak kanan dan otak kiri. Aku pun bertanya balik. “kamu mau membuat dengan cara otak kanan atau otak kiri?”. “maksudnya?”, Balas dia bingung. “otak kanan adalah otak yang berfungsi terbalik dengan otak kiri yang bersifat runut, sistematis, dan terukur. Jadi, kalau kamu membuat dengan cara otak kanan maka kamu membuatnya bagaikan arus yang mengalir. Tanpa kosep, tanpa mind map atau bahkan tanpa tahu jalan ceritanya seperti apa. Kamu membiarkan otakmu berimajinasi bersamaan dengan saat kamu menulis cerpen mu, kamu ibarat seorang pembaca novel atau cerpen yang belum tahu akhir dari sebuah cerita”. “oh”, balasnya ringan sambil memikirkan apa yang ku katakan.
***

Pada bingung ya dengan penggalan percakapan diatas? Hehe. Ok, sekarang kita masuk pada metode penulisan cerpen yang berupa poin-poin. (mungkin seperti ini lebih mudah ya?). Kembali pada dua aspek yang telah dijabarkan diatas. Metode penulisan cerpen akan saya bagi menjadi dua metode, yang pertama metode penulisan gaya otak kiri dan yang kedua adalah metode penulisan gaya otak kanan. 

Metode penulisan gaya otak kiri

Menurut  http://www.bpkpenabur.or.id fungsi dari otak kiri atau belahan kiri dari otak manusia adalah berpikiran sadar (consciouness mind), nalar, linguistik atau berpikir dengan kata-kata, analisis, berpikir runut, dsb. Sehingga metode penulisan dengan gaya otak kiri adalah :

1. Membuat mind map atau konsep dari cerpen yang akan dibuat. Seorang cerpenis atau novelis ulung sebut saja Ahmad Fauzi (penulis Negeri Lima menara) atau Andrea Hirata (penulis Laskar pelangi) biasanya membuat sebuah pola sederhana mengenai cerita yang akan dibuatnya.

2. Menciptakan tokoh. Dalam sebuah cerita tokoh adalah sebuah aspek yang penting karena tokoh yang akan mengarahkan cerita pada konflik, penyelesaian konflik dan akhir dari sebuah cerita.

3. Menciptakan latar. Latar dalam cerita ibarat warna pada sebuah karya lukis. Dia yang menentukan daya cipta dari pembaca terkait cerita tersebut. Latar yang diciptakan seorang penulis harus kuat dan terkesan nyata meski tidak terkesan terlalu berlebihan. (latar adalah waktu, tempat suasana)

4. Menentukan alur. Alur terbagi menjadi 3 jenis. Pertama, alur maju. Alur maju adalah penceritaan terjadi secara runut dari awal hingga akhir. Contoh, cerita dimulai ketika bangun tidur dan diakhiri ketika tidur kembali. Kedua alur mundur adalah penceritaan terjadi secara terbalik atau biasa dikenal dengan istilah flash back. Contoh, cerita dimulai saat tokoh sedang menulis diary dan satu per satu kejadian yang terjadi sebelum tokoh menulis diary diceritakan dalam cerpen tersebut sambil latar tempat tetap saat menulis diary. Ketiga, alur maju-mundur atau gabungan. Alur ini paling sering dipakai dalam karya-karya sastra, karena alur ini dianggap paling realistik dan imajinatif. Contoh, tokoh pergi ke sekolah selama perjalanan si tokoh mengingat kejadian yang terjadi pada kemarennya, ketika tokoh bertemu dengan pujaan hati. Kejadian tersebut ditulis atau diceritakan oleh pengarang dengan jelas seperti saat penulis menceritakan tokoh pergi ke sekolah. Dan kedua hal tersebut diceritakan silih berganti. Alur yang ketiga ini bagi sebagian penulis adalah alur yang cukup sulit digunakan meski penggambaran yang dirasakan pembaca lebih terasa nyata. Dalam artian alur yang ketiga direkomendasikan saat membuat cerita. Meski tergantung ceritanya juga, untuk siapa cerita dibuat.
 
5. Mulai menulis. Poin kelima adalah poin utama diantara empat poin diatas. Mengapa? Karena jika kamu telah membuat konsep yang bagus tapi tidak implementasikan/diterapkan menjadi sebuah cerita (cerpen atau novel) maka konsep mu akan sia-sia.

sekian dulu ya tips nya, segera cara menulis cerpen #2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Search

Blogroll

goresan pena. Diberdayakan oleh Blogger.

About